Entah apa yang dirasakan orang sakit yang satu ini sangatlah menyiksa, dari diagnosa dokter spesialis syaraf mengatakan bahwa ibu saya terdiagnosa syaraf kejepit dan dari hasil rontgen memang kelihatan ada bagian tulang belakang yang sudah kehilangan bantalannya. Namun disisi lain dokter juga curiga dengan adanya spiral iud peninggalan kb jaman tahun 1986, berarti sudah sekitar 32 tahun bersarang di rahim ibu saya ini. Dan dengan pertimbangan itu dokter spesialis syaraf merujuknya ke spesialis kandungan untuk dilakukan pengambilan iud tersebut.
Namun tidak semudah yang dibayangkan ternyata kondisinya sudah lengket dan hampir jalur untuk mengambil iud tersebut sudah tidak kelihatan. Dan dokter menyarankan operasi, disaat bersamaan juga ada pasien lain yang juga mengeluh panas di pinggang, dan sakit nyeri sampai kaki dan juga disuruh ambil iud, namun beliau berhasil diambil walaupun sudah remuk seperti bubuk kopi kata dokternya.
Dan memang menjadi pengingat juga bagi kita semua bahwa ketika kita memasang iud maka kita juga wajib ingat kapan alat itu harus di ambil atau dilepas. Entah karena efek iud ini ibu saya menjadi sakit atau efek hnp (syaraf terjepit) hingga saat ini belum diketahui.
Memang saat ini ada bpjs namun kekurangannya adalah rumah sakit saat ini sangatlah penuh, sampai harus antre dari pagi. Dan ini memang bisa dikatakan kurang manusiawi bagi orang yang sakit dan harus menunggu terlalu lama. Sudah ada sebagian rumah sakit yang menerapkan antrian online dan saya sangat setuju hal itu, karena itu jelas memanusiawikan pasien atau orang yang sedang sakit.
Kembali ke cerita hnp
Syaraf terjepit yg di rasakan ibu saya adh berjalan kurang lebih 3 tahun, tidak bisa jalan, sholat harus duduk, tidur malam tidak enak, menjadi hiburan ibu saya tiap malam. Bahkan saat ini tangan sudah terasa kesemutan. Saya sebagai anak hanya bisa berikhtiar melalui ilmu medis, dan sebagian pengobatan tradisional jga sudah dilakukan, kecuali pijat belum karena pijat katanya tidak bagus untuk penderita hnp dan bahaya. Bekam juga sudah dan kata ibu saya memang ada efek walaupun sedikit, namun lama kelamaan ibu saya bosan dan akhirnya juga kembali ke pengobatan medis.
Saat ini sedang saya usahakan bertemu dengan spesialis obgyn untuk mengambil bekas iud yang sdh 32 tahun itu, semoga setelah ini sakit pinggang ibu saya bisa berkurang ya Allah, amiin.. dan tentunya dokter mau ambil karena kata dokternya harus dioperasi dan diangkat rahimnya karena sudah tidak memungkinkan diambil seperti biasanya.
Jika sdh dioperasi semoga saya sempat mengupdate kondisi ibu saya selanjutnya jadi bisa sebagai sharing pengalaman bagin yang lain yang mungkin merasakan sakit yang sama dengan ibu saya. Salam sehat dan sukses selalu bagi kita dan saudara saudara kita..
0 Response to "Cerita ibu saya, sakit pinggang karena iud atau karena hnp (syaraf terjepit)"
Post a Comment