Kenapa serat dalam makanan sangat penting bagi penderita diabetes melitus, dan jenis makanan apa saja yang kaya serat yang baik bagi penderita diabetes. Bagaimana serat dalam makanan membantu menghalangi penyerapan gula darah penderita diabetes labih cepat?
Kita ketahui bahwa di dalam makanan yang banyak mengandung hidrat arang kompleks terdapat bermacam-macam serat. Namun, secara garis besar, serat tersebut bisa dibagi menjadi jenis yang diperlukan tubuh dan yang tidak diperlukan tubuh (misalnya, lignin). Dari jenis yang diperlukan tubuh, kita dapat menggolongkannya menjadi serat yang tidak dapat larut atau insoluble fiber seperti selulosa dan serat yang larut atau soluble fiber seperti pektin, gum tanaman dan musilago. Contoh makanan yang kaya akan insoluble fiber adalah sereal utuh seperti kacang hijau, havermout, jagung rebus dan sayuran serta buah-buahan, terutama bila dimakan men¬tah bersama-sama kulitnya. Jenis makanan yang banyak mengandung soluble fiber antara lain agar-agar dan sayuran serta bush yang konsistensinya seperti gel, misalnya terong, oyong, pepaya dll.
|
makanan berserat untuk penderita diabetes, baca disini |
Adanya serat dalam makanan menyebabkan kadar gula darah tidak mengalami kenaikan setinggi atau secepat seperti yang diperkirakan karena serat khususnya jenis yang larut dalam air (soluble fiber) akan memperlambat penyerapan gula dengan cara membentuk gel yang menghalangi penyerapan tersebut. Penyerapan gula yang lambat dari makanan akan memberikan kesempatan bagi insulin yang jumlahnya terbatas itu untuk menghadapi gula dengan jumlah yang lebih sedikit di dalam darah pada satu saat. di samping itu, makanan yang kaya akan serat memiliki massa yang tinggi dan kandungan lemak yang rendah. Dan keadaan ini menguntungkan bagi pasien diabetes karena kelebihan kalori dan kegemukan bisa menyebabkan penyakit gula yang tidak terkendali.
Jenis serat yang larut air juga dapat menurunkan kadar total kolesterol darah dengan cara yang sama sampai sebanyak 20% dan secara selektif mengurangi kadar kolesterol "jahat" (kolesterol jenis LDL) sebesar 24% tanpa menurunkan kadar kolesterol (HDL) yang "baik." Semua kenyataan di atas didukung pula oleh kesimpulan Burkitt dan Trowell pads tahun 1970-an setelah mereka, selama lebih dari 20 tahun bekerja di Afrika Timur, menemukan bahwa penyakit metabolik seperti diabetes Berta hiperlipidemia dan gangguan usus besar yang Bering dijumpai di Eropa ternyata jarang terclapat di antara pen¬ducluk Afrika.
Alasan penting lainnya mengapa kita harus memakan lebih banyak makanan yang kaya akan serat adalah karena makanan tersebut dapat membantu mempercepat penurunan berat badan sehingga merupakan kabar yang baik bagi pasien diabetes yang kelebihan berat.
Makanan yang tinggi-serat bukan saja menambah massa makanan tanpa penambahan kalori tetapi juga secara alami memiliki kandungan lemak yang rendah. Lebih lanjut, serat akan memperlambat proses makan karena memerlukan waktu untuk mengunyah dan mencernakan yang lebih lama di samping mengisi lambung kita sehingga mencegah terjadinya makan berlebihan.